Pages

Subscribe Twitter

Minggu, 23 Agustus 2009

Menikah, Kapan?

Lagi sakit di bulan ramadhan. Enaknya ngapain ya? nulis aja kali ya... mengisi kekosongan waktu di tengah kesibukan beramal di bulan Ramadhan. Kebetulan Aktivitas facebooking distop dulu di bulan ini. Soalnya takut waktu habis ngurusin facebook yang kalau keterusan bisa gak ngerjain yang lainnya.

Jadi ingin nulis tentang nikah. Kebetulan juga di milis ada seseorang yang bercerita tentang dirinya yang selalu ditanya oleh teman-teman sebayanya mengenai waktu untuk menikah. Saya juga sering ditanya-tanya. "Kapan nikah?". Kalau "Kapan Nyusul?" belum ada yang nanyain tapi kalau "Kapan Nikah?" udah banyak......

Kapan nikah ya..? bingung juga jawabnya. Karena nikah itu bukan perkara sederhana. Sejak mikirin nikah, dan melihat orang-orang pada nikah, selalu kebayang bahwa saya juga ingin nikah. Apalagi bayangan akhwat yang ingin dinikahi selalu nempel di kepala. Kebayang-bayang... gak bisa ilang! Jadinya kan tersiksa. Apalagi kalau akhwatnya memberi semacam harapan. Duh! semakin tergila-gila kan jadinya. Itu baru harapan... lha... kalau ternyata harapan itu tak menjadi kenyataan dan si akhwat keburu dilamar ikhwan lain gimana..? Nah ini dia siksaan batin tiada tara dari seorang pria yang dirudung asmara tapi menganut sunnah rasul-Nya. Ketika nikah ingin di jalan dakwah. Tetapi jodoh adalah di tangan-Nya. Hanya saja hati tak pernah berdusta. Kalau si juwita tak bisa hilang dari pikiran.

Kalau saja, segala persiapan sudah terlaksana, maka nikah seharusnya tak jadi kendala. Kunjungi calon Mertua dan kantor KUA. sebarkan undangan kemudian akad sederhana. Tapi nikah bukan sekedar centang perenang. Dia ikatan sakral harus penuh perencanaan. rumah belum punya, kerjaan belum punya. Lantas bini nanti mau tinggal dimana? mau dikasih makan apa?

Jadinya rencana nikah harus disimpan dalam-dalam. Masih ada yang lebih prioritas. Kuliah belum beres. TA belum selesai. Saya hanya berdoa. Moga Allah memberikan jodoh yang baik. Kriteria gak tinggi-tinggi. Tapi juga gak diumumin di sini. Takut udah mulai banyak yang daftar hehehe...

Paling susah kalau ada akhwat yang ngasih harapan. Tiba-tiba kasih perhatian. Dikit-dikit nanya kabar atau say "HI..!" di layar chattingan. Dari nanya kabar sampai bicara yang ringan-ringan. Dari bicara yang ringan-ringan tiba-tiba curhat dan minta tausiyah. Kadang saya suka diem sendiri depan laptop. Saya bisa membedakan mana akhwat yang biasa-biasa aja, dan akhwat yang memberi "perhatian". Akhwat seperti ini yang bisa memunculkan Virus Merah Jambu. Gak niat dipikirin, tapi susah untuk dilupain. Akhirnya kalau gak buru-buru istighfar muncul juga perhatian dari saya dan terjadilah VMJ itu. Makanya, susah kan?!

Solusinya gimana? segera hilangkan berbagai celah yang bisa memnghubungkan kita dengan Akhwat pemberi harapan ini. Kalau memang jodoh, gak kan kemana-mana.. (terus terang, susah juga ngomong kalimat ini) saya juga berharap, andaikata Akhwat pujaan hati ini sudah keburu dilamar orang lain semoga Allah memberi kekuatan pada saya untuk ikhlas. Mari mencari akhwat baru. Kata orang, masih banyak akhwat yang siap dinikahi..! Tapi ya.. kok kita merasa bahwa hanya ada satu akhwat yang cocok dengan kita di dunia ini ya....? dan sakit hatinya kalau ternyata akhwat ini keburu nikah sama orang lain karena kita gak kunjung datang juga membawa lamaran...

Ujung-ujungnya harus ikhlas... Kalau pujaan hati sudah keburu dinikahi orang lain, segera lupakan akhwat itu. Ambil waktu untuk sementara waktu agar hati kita kosong dan siap diisi dengan akhwat baru. Akhwat yang lebih baik Insya Allah...

Sementara kita menyongsong si pujaan hati,mari kita terus perbaiki diri. Siapa tahu Allah tunda nikah kita agar kita dapet Akhwat super setelah kita meningkatkan kualitas diri kita? ya gak?

Ramadhan 1430H



 


1 komentar:

Yahdsi siradj mengatakan...

Menarik.... bu Zulfiah bisa berbagi di sini kiranya mengenai konsep jodoh...

Posting Komentar