Pages

Subscribe Twitter

Kamis, 04 Juni 2009

TIPS MEMPERSIAPKAN DIRI MENYAMBUT (TARHIB) ROMADHON, ayo sahabat persiapkan dari sekarang


Sahabat, waktu bergulir begitu cepat. kini bulan mulia yang senantiasa dinantikan umat Muslim yang beriman kini hampir tiba, sudahkah kita mempersiapkannya?? pertamanya mari kita berdo'a semoga Allah masih membri kesempatan kepada kita untuk bisa menikmatinya, menggunakanny untuk menambah kecintaan Allah terhadap kita..

ayo persiapkan mulai dari sekarang. biar Ramadhan Tahun ini makin berkah, makin berubah smakin baik...ga hanya lapar dahaga tapi ia menjadi kekuatan yang bisa membuat kita menjadi muslim seutuhnya..

*********************************************************************
Dari hadist Qudsi yang shahih Alloh swt berfirman:

“Semua amal anak Adam untuknya, kecuali shaum. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberinya pahala…”
(HR Bukhori dan Muslim)

“Dia meninggalkan makanannya karena-Ku, meninggalkan makanannya karena-Ku, meninggalkan syahawatnya karena-Ku, dan meninggalkan istrinya karena-Ku”
(HR Ibnu Khuzaimah dalam kitab shohihnya)

Demikianlah Alloh berfirman, bahwa inilah -satu-satunya- amal yang kita persembahkan kepada Alloh swt. Laksana seorang hamba yang memberikan (kado) amal terbaik untuk robb-Nya, maka kita harus sebisa mungkin berupaya menjadikan shaum kita sebaik-baik shaum, terlebih bila shaum yang kita maksud ialah shaum Ramadhan yang begitu tinggi kemuliaannya. Dan belum tentu kita akan mendapatkannya kembali, besok, tahun-tahun yang akan datang, bahkan shaum Romadhon tahun ini.

Menjadikannya lebih baik ialah dengan memasang target dan melakukan persiapan yang sangat matang sehingga kita mampu mengisi setiap detik Romadhon nanti tanpa kesiaan dan optimalisasi amal. Bagi yang belum mempersiapkan, maka sekaranglah saatnya bersiap, dan sebaik-baik awal persiapan ialah bergembira menyambut Romadhon penuh rohmah (tarhib Romadhon).

Berikut sedikit tips-tips dalam mempersiapkan dan mengisi Romadhon tahun ini –khususnya- yang Insya Alloh takkan kita biarkan berlalu begitu saja:

1)Memasang target perbaikan diri hingga paska Romadhon. Inilah yang seyogyanya dilakukan oleh setiap muslim. Ingin apa kita Romadhon tahun ini? Lebih sabar? Lebih banyak hafalan? Semuanya tentu tergantung prioritas-prioritas perubahan yang kita inginkan setiap tahunnya. Jika tidak dilakukan, bisa-bisa paska Romadhon amal ibadah kita tidak jauh beda dari sebelumnya. Itulah sebab kita harus berazzam bahwa insya Alloh kita akan berubah dan istiqomah paska Romadhon nanti (mulai saat ini) layaknya kepompong menjadi kupu-kupu.

2)Mengqodho hutang shaum Romadhon tahun lalu sebanyak hari yang ditinggalkannya, yakni bagi mereka yang berhalangan karena udzur syar’I. Segerakanlah qodho sebelum tiba shaum Romadhon tahun ini.

3)Berupaya meninggalkan kesia-an, kemaksiatan dan belajar menjaga diri menjelang Romadhon. “…Apabila seseorang diantara kalian berpuasa, janganlah berkata kotor dan tidak berguna…” (HR Bukhori dan Muslim) dalam riwayat yang lain “Betapa banyak orang berpuasa tetapi tidak mendapatkan dari puasanya selain rasa lapar” (HR Bukhori). Insya Alloh kita termasuk yang berharap amal Romadhon kali ini diridhoi-Nya dan dijauhkan dari kehampaan nilai shaum, hanya dikarenakan oleh kemaksiatan dan kesia-an tak berguna yang kita lakukan.

4)Berniat benar-benar untuk mencari setiap kebaikan Romadhon. Melanjutkan kebaikan yang sudah dawwam kita lakukan dan menambahnya dengan kebaikan yang baru. “Di bulan itu ada yang memanggil, ‘Wahai pencari kebaikan, lanjutkanlah! Wahai pencari keburukan, berhentilah !’” (HR Abdur Rozaq dan diriwayatkan oleh Hakim serupa dengan itu)

5)Memperbanyak mencari ilmu tentang shaum, dengan rajin membaca buku, menghadiri majelis-majelis ilmu agar shaum kita istimewa dan tidak kita lewatkan begitu saja -karena kita mengisinya- dengan ‘kebodohan’.

6)Secara khusus mempelajari hal-hal yang menjadi rukun dan membatalkan shaum Romadhon kita. Sehingga selain berupaya menjalankan ibadah sesuai syariat agar diterima oleh-Nya, upaya ini juga akan membantu kita untuk melaksanakan ibadah shaum dengan lebih mudah, tidak mempersulit diri dan mantap karena yakinnya kita akan amal shaum kita.

7)Secara khusus mempelajari hal-hal yang disunnahkan dalam shaum Romadhon sehingga kita bisa bersungguh-sungguh mengamalkan dan mendapatkan keistimewaan-keistimewaannya/ fadilah Romadhon

8)Persiapkan dan manfaatkan Romadhon untuk zikir dan taat. Jadikan shaum kali ini penuh dengan zikrulloh dan do’a kepada-Nya sepanjang Romadhon. Demikian karena puasa menjadikan diri ini dalam kondisi ruhani yang dekat kepada ketaqwaan sehingga maqbul-lah doa kita.

9)Berderma dan mempersiapkan bekal (ilmu, amal, materi, dll) untuk Romadhon: Ibnu Abbas ra mengatakan, “Dahulu Nabi saw adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, terlebih lagi di bulan Romadhon…” (HR Bukhori)

10)Rencanakan untuk sepuluh hari terakhir dalam mencari lailtul Qodr. Jangan sampai kekhusyukkan sepuluh malam penutup Romadhon terganggu oleh hal-hal (agenda) yang tidak penting dan tidak terkendali. ‘Aisyah ra mengatakan: “Jika memasuki sepuluh hari itu, Rosululloh saw mengencangkan kainnya, menghiodupkan malamnya dan membangunkan keluarganya” (HR Tirmidzi). Jadikan pula sepuluh hari terakhir sebagai penutup terbaik di bulan berkah. Berikut diantara do’a yang dipanjatkan Rosululloh saw: “Ya Alloh jadikanlah sebaik-baik hariku adalah hari ketika aku menghadap-Mu, sebaik-baik umurku adalah pada akhirnya, dan sebaik-baik amalku adalah penutupnya”

11)Meningkatkan tilawah, tahfidz dan tadabbur al Qur’an. Inilah bekal yang utama dalam menghadapi Romadhon. Bagaimana mungkin kita akan bersemangat beribadah bila bekal taujih rabbaniyyah kita minim. Agar kelak kita optimal dengan alQur’an, maka mulai dari sekarang kita upayakan pengakrabannya. Jelas diperlukan pentahapan untuk itu. Upayakan Rojab tilawah kita 1 juz/hari, Sya’ban 2 juz/hari sehingga setidaknya Romadhon nanti kita bisa tilawah 3 juz/hari. Demikian pula dengan hafalan kita.

12)Lunasi hutang piutang sesegera mungkin dan saling mengampuni dosa dengan sesama saudara, agar tepat 1 Romadhon nanti kondisi kita lapang untuk beribadah, tidak terganggu dan terhambat oleh utang dan dosa yang masih membebani –dan menjadi kewajiban- kita.

13)Ramai-ramai dengan masyarakat menjadikan Romadhon sebagai ‘musim kebaikan’. Syiarkan di buletin-buletin kelas di kampus, baligho, radio, koran, Tv, dsb. agar setiap tahunnya selalu kondusif untuk ibadah dan menjadi ancaman bagi kemadhorotan. Dijadikannya sebagai ‘musim kebaikan’ karena di bulan inilah amal sholeh dilipatgandakan, ampunan dapat sangat kita harapkan kedatangannya, doa-doa terkabul hingga setiap jiwa yang bersih akan terhindar dari api neraka.

(Diolah dari maroji’ utama Fiqh as Siyyam, Dr Yusuf Qorodhowy, Era Intermedia, Surakarta, 2000 dan berbagai sumber)
(dari resume yang ditulis oleh salah seorang al akh)

0 komentar:

Posting Komentar