
Allah..... Benar, dunia ini hanya ujian. Tak ada nikmat yang abadi. Tak ada kemenangan yang abadi. Tak ada kepuasan yang abadi. Yang abadi hanyalah tugas menghamba selama hidup di dunia. Menjadi hamba artinya bekerja keras siang dan malam untuk yang diperhambakan. Tak peduli saat berjuang, saat kalah, saat menang, saat gagal, dan saat berhasil, semuanya harus bernilai ibadah di mata-Nya. Luapan kegembiraan hanya sementara. Gempita shalawat badar segera berlalu ketika Rasul memasuki madinah al-Karim. Setelah itu, adalah saatnya meneruskan perjuangan dengan membangun masjid, pasar, dan mempersaudarakan Anshor dan Muhajirin. Tak ada malam perayaan dan kembang api. Tak ada makan besar dan permainan rakyat. Perjuangan terus dilanjutkan.
Dan kita tidak tahu apakah perjuangan ini akan berahir husnul khotimah atau tidak....
Tak ada pilihan, saat energi telah menguap dalam gegap gempita kemenangan, segera siapkan cadangan energi selanjutnya untuk memertahankan kemenangan itu. Seperti mobil balap, siapkan nitromu untuk mepertahankan kecepatan tertinggi dan menambah lagi kecepatan itu sampai garis finish itu terlewati.
"Faidzaa.... Faragh ta Fanshob..!"
~ tulisan ini kudedikasikan untuk semua mujahid dan mujahidah yang baru saja mereguk kemenangan dimanapun antum berada... amal kita masih banyak... sementara jalan kita tidaklah pendek jua.... saatnya kembali mengencangkan ikat pinggang..! demi tertegaknya kalimat agung yang kita cita-citakan : Laa ilaa ha Illallah....!!! Khususnya kepada teman-temanku yang baru saja menyelesaikan masa ujian di kampusnya... Liburan adalah untuk JIHAD! Allahuakbar!!
Yahya Ayyash
0 komentar:
Posting Komentar