Pages

Subscribe Twitter

Selasa, 02 Juni 2009

Nitro..!!

Saat kekuatan sudah memuncak, saat tak terpikir bahwa kemenangan yang diraih hanyalah berlalu sejenak saja, dan tantangan baru telah menanti, maka bisa jadi semangat yang semula membara telah kehabisan bara arangnya. Keletihan menggapai kemenangan dan euphoria, telah menutup pintu kesungguhan dan memadamkan cahaya semangat untuk tetap bertahan di puncak. Memang meraih kemenangan itu sulit adanya. Tetapi benar kata petuah, bahwa mempertahankan kemenangan yang lebih payah lagi melakukannya. Itulah sebabnya guru kita lebih suka menulis kata-kata “Pertahankan terus prestasimu!” dalam raport juara kelas ketimbang hujan pujian yang memenuhi kolom komentar penuh-penuh. Cobaan seorang pejuang adalah batu ujian dan kelelahan yang datang bertubi-tubi. Sementara cobaan seorang pemenang adalah memantulkan tembakan pujian yang datang ke arahnya menuju Allah, dan mencoba agar keberhasilan itu tetap berada di tangannya sampai waktu yang tak terukur nilainya. Lebih mudah mendaki gunung yang menjulang tinggi, ketimbang tetap bertahan di atas puncak gunung tersebut. Lebih mudah menghapal Al-Quran ketimbang mempertahankan agar hafalan itu tetap melekat dalam memori kita. Lebih mudah ber"Taubat" ketimbang mempertahankannya hingga mendapat title “Nasuuha” di belakangnya.

Allah..... Benar, dunia ini hanya ujian. Tak ada nikmat yang abadi. Tak ada kemenangan yang abadi. Tak ada kepuasan yang abadi. Yang abadi hanyalah tugas menghamba selama hidup di dunia. Menjadi hamba artinya bekerja keras siang dan malam untuk yang diperhambakan. Tak peduli saat berjuang, saat kalah, saat menang, saat gagal, dan saat berhasil, semuanya harus bernilai ibadah di mata-Nya. Luapan kegembiraan hanya sementara. Gempita shalawat badar segera berlalu ketika Rasul memasuki madinah al-Karim. Setelah itu, adalah saatnya meneruskan perjuangan dengan membangun masjid, pasar, dan mempersaudarakan Anshor dan Muhajirin. Tak ada malam perayaan dan kembang api. Tak ada makan besar dan permainan rakyat. Perjuangan terus dilanjutkan.

Dan kita tidak tahu apakah perjuangan ini akan berahir husnul khotimah atau tidak....

Tak ada pilihan, saat energi telah menguap dalam gegap gempita kemenangan, segera siapkan cadangan energi selanjutnya untuk memertahankan kemenangan itu. Seperti mobil balap, siapkan nitromu untuk mepertahankan kecepatan tertinggi dan menambah lagi kecepatan itu sampai garis finish itu terlewati.

"Faidzaa.... Faragh ta Fanshob..!"

~ tulisan ini kudedikasikan untuk semua mujahid dan mujahidah yang baru saja mereguk kemenangan dimanapun antum berada... amal kita masih banyak... sementara jalan kita tidaklah pendek jua.... saatnya kembali mengencangkan ikat pinggang..! demi tertegaknya kalimat agung yang kita cita-citakan : Laa ilaa ha Illallah....!!! Khususnya kepada teman-temanku yang baru saja menyelesaikan masa ujian di kampusnya... Liburan adalah untuk JIHAD! Allahuakbar!!

Yahya Ayyash

0 komentar:

Posting Komentar