'Kak, bener ya... nyampe rumah sebelum jam 3, Asharkan Isyah ada tasqif, Ini pembukaan loh Kak'. Izzah terngiang pesan istrinya. Ia teringat wajah memohon sekaligus penegasan Aisyah. Ia masih setengah perjalanan dari luar kota. Sejam lagi baru tiba di rumah. Diliriknya Seiko di lengan kanannya, 'hmm... 2.15, mudah-mudahan tidak macet' harapnya dalam hati.
Bergegas, setengah kepayahan, Izzah mengetuk rumahnya, "Assalamu'alaikum, Ummi Abi pulang...". Rumah terasa lengang. Izzah menghempaskan dirinya di karpet ruang tamu sederhana. Udara tiris, gerah. Awan cukup kelam, tapi hujan tak kunjung turun. Angin lenyap sama sekali. Izzah bangkit, bertanya-tanya dalam hati, 'pintu gak dikunci, tapi suasana senyap... Ummi ke mana ya...'. Ia membuka kamarnya, diliriknya box tidur Jundy. Terlihat Jundy pulas. Setengah letihnya terasa menguap. Ia memandangi anaknya. Wajah Jundy mengulas senyum. Mungkin memang begitu wajah anak kecil ketika tidur. Izzah merapihkan bantal Mickey Jundy. "Ya Allah jadikan ia seperti namanya bagi kami dan agamaMu...Amin", doanya sembari mencium kening Jundy.
Ketika berpaling, Isyah sudah berdiri bersandaran di pintu kamar sembari tersenyum. "Apa kabar sayang... masih letih, gimana shaumnya, gimana majelisnya, sudah siap jaga rumah... ?, Isyah melipat tangannya bersedekap. Persis seperti supervisor mengomentari stafhya.
"Nanya apaan tuh yang terakhir. Awal-awal sih enak di dengar. Emang Ummi mau ke mana?" Izzah pura-pura manyun. "Masih capek nih,dihibur kek gitu... malah ditodong jaga rumah". Izzah berpaling membuka jendela kamarnya.
Isyah beranjak menghampiri sembari memeluk suaminya dari belakang, "Yee... gitu aja ngambek. Mau dihibur apaan, semuanya udah disiapin Tuan, Iftor di meja makan, lengkap dengan hidangan kesukaan Tuan. Jundy sudah tidur sejak dhuhur, artinya tidak akan rewel sore ini.Kecuali Kak izz terlambat mandiin. Ini udah setengah empat. Aisy mo ke Tasqif, kan udah ijin kemaren. Gimana...? Suara Isyah dibuat memohon sembari mengiringi suaminya beranjak.
Di ruang depan, Izzah membiarkan istrinya menarik kursi tepat di sampingnya. la menikmati sandarannya sembari meluruskan kakinya yang pegel. Tap bayangan repot mandiin Jundy dan keletihan yang belum surut masih menguasai dirinya. Apalagi belakangan ini Jundy sering ngambek kalau umminya tidak kelihatan. "Beneran nih jadi jalan... ?" Izzah melirik Istrinya yang bertelekan wajah ke tangannya sembari menatap lekat dirinya. "Gak kasian apa sama suami yang keletihan." Izzah berusaha mengiba-iba.
"Justru lagi Kak, Kan kata Kak Izz, do'a kita makbul setelah berbuat kebaikan. Nah Isyah menuntut ilmu dulu, abis itu Isyah do'ain deh... biar Allah tambah sayang sama Kak Izz." Isyah bangkit, tangannya yang mungil memijtt-mijit pundak suaminya, "Biar dikasih kekuatan dan kesehatan dalam berdakwah dan mencari nafkah." Ujarnya dibuat semerdu mungkin. "Kurang apa coba Kak baiknya Istri tersayang ini, iya nggak, susah deh nyari tandingannya?''
"Hhhh... merayu... gak jamannya... sekarang nih pengen isrirahat,bukan pengen rayuan, lagian siapa bilang sulit nyari tandingannya...?" Izzah terpancing. "mau Kak Izz buktiin… Adaoww..."
Tangan Isyah berubah dari memijit menjadi menjewer, "...ihh Kak Izz nyebelin banget sih. Kok gak ngerti sih... udah ah...ngeladenin Kak Izz mah gak ada abis-abisnya", Isyah merajuk, roman wajahnya menanti jawaban, "gimana Kak... berangkat gak nih...?!" matanya berkaca-kaca.
Izzah tersenyum, meskipun keletihan dan bayangan repot mengurus jundy menguasai benaknya, "He..he..jangan nangis dong, ih.. batal tuh shoum", Izzah mencondongkan wajahnya, mengecup kening istrinya, "Gih... belajar yang baik ya... hati-hati di jalan. Jadi istri sholehah, biar bidadari cemburu. Urusan rumah percayakan ke Abi deh", janjinya.
Isyah tersenyum menang, "Syukron ya Kak. Tapi hp jangan dimatiin. jangan lupa ntar jemput";
ujarnya sambil berlalu.
"Yahhhhh ..." hanya itu yang keluar dari mulut Izzah, wajahnya pias. (Al-Izzah Edisi 10/Th. 4/Nov 2004 M)
============================
Download Kado Pernikahan Bab 3: BAB03MengenaiSumberInformasidanPerantara di sini : link ebook
lihat ebook bab 1 dan 2 di sini : link ebook
0 komentar:
Posting Komentar