Kalau berbicara penggunaan produk yahudi tentu hukum asalnya boleh karena tidak ada nash yang mengharamkannya. sebab-sebab pengharaman atau pemboikotan tentu ada alasan yang melatarbelakanginya sehingga keluar fatwa itu. Jadi secara dalil hukum asalnya boleh menggunakan produk yahudi.
Nah, kemudian kita lihat contoh yang diberikan oleh junjungan kita Rasulullah saw. Apakah beliau pernah menggunakan produk Yahudi? Ternyata sering. contoh nyatanya adalah barang-barang ghanimah yang didapat dari peperangan melawan Bani Nadhir dan Bani Quraidhah. Kemudian juga peperangan di lembah khaibar hingga yahudi kocar-kacir. Kemanakah harta rampasan perang berupa kebun, benteng, persenjataan, makanan, dan lainnya? Tentu menurut hukum syar'i seperlimanya jatuh ke tangan Rasulullah untuk dibagikan ke masyarakat islam. Jadi, secara tinjauan historis Rasulullah mencontohkan penggunaan produk Yahudi.
Kemudian baru kita lihat kondisi kekinian.... Fatwa yang mengajak agar kita tidak menggunakan produk yahudi saya dapat dari mufti syeikh Yusuf Al-Qaradhawy. bunyi fatwanya begini:
"AGAR UMMAT ISLAM MEMBOIKOT SEMUA PRODUK AMERIKA KARENA DUKUNGAN NEGARA TERSEBUT KEPADA YAHUDI ISRAEL AL-QUDS MENURUT AQIDAH ISLAMIYYAH"
Lengkapnya ada di http://cetusanminda.wordpr ess.com/2009/03/30/fatwa-b oikot-semua-produk-yahudi- dan-amerika-wednesday-23-j uly-2008-2317/
Ternyata fatwa itu tidak mengharamkan penggunaan produk yahudi dan Amerika, namun mewajibkan agar produk yahudi dan Amerika diboikot. konteks "Penggunaan" berbeda dengan "boikot". Boikot itu berarti kita tidak MEMBELI produk yahudi. karena uang hasil transaksi atas produk yahudi akan mengalir ke yahudi sebagai modal membantai saudara-saudara kita. Tapi akan ada bedanya kalau kita hanya menggunakannya saja. Karena dengan menggunakan kita tidak mengalirkan uang kita ke kas yahudi.
Jadi sebagai contoh, kita membeli produk Mcdonald tidak baik. tetapi kalau memakannya karena dikasih atau jatah makan dari kantor akan menjadi sah-sah saja. Toh uang kita tidak mengalir ke tangan yahudi.
Kemudian, coba kita lihat saudara kita di palestina. Apakah mereka juga tidak menggunakan produk yahudi? lantas, kalau tidak digunakan akan dikemanakan senjata-senjata dan tank yang berhasil direbut oleh militer hamas dari jasad prajurit yahudi yang mati di Gaza? tentu menjadi ghanimah untuk mereka untuk dipergunakan bahkan dipelajari untuk diperbanyak.... Bahkan saya juga dapat cerita bahwa pahlawan favorit saya, Yahya Ayyash itu membeli bahan-bahan untuk perakitan bom dari toko obat yang ada di pemukiman yahudi.
Sehingga, kalau kita lihat lebih luas, ada rambu-rambu dalam menggunakan produk yahudi ini. Selain pendapat saya ada juga sudut pandang yang lain mengenai penggunaan produk yahudi ini. Lengkapnya ada di:
http://www.scribd.com/doc/ 9906816/Apa-Perlu-Kita-Boi kot-Apapun-Yang-Katanya-Pr oduk-Yahudi
Lantas, kemudian bagaimana dengan penggunaan facebook ini? Apakah dianjurkan untuk ditinggalkan juga? Setidaknya saya punya 2 alasan mengapa saya tetap memanfaatkan fasilitas facebook ini:
1. Tidak mengalirkan uang saya ke kas Yahudi. Jadi statusnya adalah saya tidak membeli jasa facebook. Karena uang saya tetap utuh selama menikmati jasa facebook.
2. Dalam fiqh prioritas karya yusuf Al-Qaradhawi, dikatakan bahwa
"DI ANTARA prioritas yang sebaiknya diterapkan dalam pekerjaan
manusia ialah prioritas terhadap perbuatan yang banyak
mendatangkan manfaat kepada orang lain. Sebesar manfaat yang
dirasakan oleh orang lain, sebesar itu pula keutamaan dan
pahalanya di sisi Allah SWT.
dalilnya adalah :
"Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada
orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus masjid
al-Haram, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan
Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah, dan Allah tidak
memberikan petunjuk; kepada kaum yang zalim. Orang-orang
yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah
dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi
derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang
mendapat kemenangan." (at-Taubah: 19-20)
Berjuang di jalan Allah yang manfaatnya lebih dirasakan oleh
umat adalah lebih afdal di sisi Allah dan lebih besar
pahalanya daripada ibadah yang kita lakukan berkali-kali,
tetapi kemanfaatannya hanya untuk kita sendiri."
kemudian,
dalam beberapa hadits, ilmu pengetahuan dianggap lebih utama daripada ibadah, karena manfaat ibadah hanya kembali kepada pelakunya sedangkan manfaat ilmu pengetahuan adalah untuk manusia yang lebih luas. Di antara hadits itu adalah:
"Keutamaan ilmu pengelahuan itu ialah lebih aku cintai
daripada keutamaan ibadah, dan agamamu yang paling baik
adalah sifat wara'." (shahih oleh syarat Bukhari Muslim)
"Kelebihan orang yang berilmu atas orang yang beribadah
ialah bagaikan kelebihan bulan purnama atas seluruh
bintang gemintang." (Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam al-Hilyah dari Mu'adz)
"Kelebihan orang yang berilmu alas orang yang beribadah
ialah bagaikan kelebihan diriku atas orang yang paling
rendah di antara kamu." (Turmudzi berkata "Ini adalah hadits
hasan shahih gharib")
Kelebihan ilmu pengetahuan itu akan bertambah lagi apabila
orang yang berilmu itu mau mengajarkannya kepada orang lain.
Sebagai pelengkap hadits tersebut, ada baiknya kami sebutkan
juga hadits berikut ini:
"Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-Nya, serta
penghuni langit dan bumi, hingga semut yang ada pada
lubangnya, dan ikan hiu yang ada di lautan akan
membacakan shalawat atas orang yang mengajarkan kebaikan
kepada manusia." (Turmudzi berkata "Ini adalah hadits
hasan shahih gharib")
Dalam Shahih disebutkan,
"Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang
belajar al-Qur'an dan mau mengajarkannya." (Diriwayatkan oleh Bukhari dari 'Utsman.)
Atas dasar itu, para fuqaha mengambil keputusan: "Sesungguhnya
orang yang hanya menyibukkan diri untuk beribadah saja tidak
dibenarkan mengambil zakat, berbeda dengan orang yang
menyibukkan diri untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Karena
sesungguhnya tidak ada konsep kerahiban di dalam Islam, dan
orang yang menyibukkan dirinya dalam ibadah hanya untuk
kepentingan dirinya sendiri. Sedangkan orang yang menyibukkan
diri dalam mencari ilmu pengetahuan adalah untuk kemaslahatan
umat."
-------------
Nah, karena saya melihat potensi facebook sangat besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan dan persatuan umat islam bahkan lebih penting daripada "ibadah menghindari produk yahudi" yang implikasinya hanya untuk diri sendiri. Maka saya lebih memilih untuk tetap menggunakan facebook ini.
Tapi tetap ukhti... suatu saat yahudi harus hancur dari segi apapun juga. ilmu adalah harta umat islam yang hilang. Kalau kita menemukannya, maka rebutlah. Karena kita lebih berhak dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dibanding bangsa lain. Oleh karena itu harus tetap ada semangat dalam diri untuk menyaingi yahudi dan mengalahkan mereka dengan potensi yang kita miliki. Semoga ukhti termasuk orang yang sabar membaca tulisan yang panjang-panjang seperti ini. hehe...
yah... posisi umat islam mirip penganten baru yang tinggal di rumah mertua... inginnya sih mandiri... kan malu pake barang orang, tapi mau gimana... suatu saat harus ada keputusan tidak bergantung lagi sama mertua. Selama kita masih ada semangat mandiri, insya Allah suatu saat. Suatu saat ukhti. Kita akan berdiri dengan modal dan kekuatan sendiri. Amin..
Nah, kemudian kita lihat contoh yang diberikan oleh junjungan kita Rasulullah saw. Apakah beliau pernah menggunakan produk Yahudi? Ternyata sering. contoh nyatanya adalah barang-barang ghanimah yang didapat dari peperangan melawan Bani Nadhir dan Bani Quraidhah. Kemudian juga peperangan di lembah khaibar hingga yahudi kocar-kacir. Kemanakah harta rampasan perang berupa kebun, benteng, persenjataan, makanan, dan lainnya? Tentu menurut hukum syar'i seperlimanya jatuh ke tangan Rasulullah untuk dibagikan ke masyarakat islam. Jadi, secara tinjauan historis Rasulullah mencontohkan penggunaan produk Yahudi.
Kemudian baru kita lihat kondisi kekinian.... Fatwa yang mengajak agar kita tidak menggunakan produk yahudi saya dapat dari mufti syeikh Yusuf Al-Qaradhawy. bunyi fatwanya begini:
"AGAR UMMAT ISLAM MEMBOIKOT SEMUA PRODUK AMERIKA KARENA DUKUNGAN NEGARA TERSEBUT KEPADA YAHUDI ISRAEL AL-QUDS MENURUT AQIDAH ISLAMIYYAH"
Lengkapnya ada di http://cetusanminda.wordpr
Ternyata fatwa itu tidak mengharamkan penggunaan produk yahudi dan Amerika, namun mewajibkan agar produk yahudi dan Amerika diboikot. konteks "Penggunaan" berbeda dengan "boikot". Boikot itu berarti kita tidak MEMBELI produk yahudi. karena uang hasil transaksi atas produk yahudi akan mengalir ke yahudi sebagai modal membantai saudara-saudara kita. Tapi akan ada bedanya kalau kita hanya menggunakannya saja. Karena dengan menggunakan kita tidak mengalirkan uang kita ke kas yahudi.
Jadi sebagai contoh, kita membeli produk Mcdonald tidak baik. tetapi kalau memakannya karena dikasih atau jatah makan dari kantor akan menjadi sah-sah saja. Toh uang kita tidak mengalir ke tangan yahudi.
Kemudian, coba kita lihat saudara kita di palestina. Apakah mereka juga tidak menggunakan produk yahudi? lantas, kalau tidak digunakan akan dikemanakan senjata-senjata dan tank yang berhasil direbut oleh militer hamas dari jasad prajurit yahudi yang mati di Gaza? tentu menjadi ghanimah untuk mereka untuk dipergunakan bahkan dipelajari untuk diperbanyak.... Bahkan saya juga dapat cerita bahwa pahlawan favorit saya, Yahya Ayyash itu membeli bahan-bahan untuk perakitan bom dari toko obat yang ada di pemukiman yahudi.
Sehingga, kalau kita lihat lebih luas, ada rambu-rambu dalam menggunakan produk yahudi ini. Selain pendapat saya ada juga sudut pandang yang lain mengenai penggunaan produk yahudi ini. Lengkapnya ada di:
http://www.scribd.com/doc/
Lantas, kemudian bagaimana dengan penggunaan facebook ini? Apakah dianjurkan untuk ditinggalkan juga? Setidaknya saya punya 2 alasan mengapa saya tetap memanfaatkan fasilitas facebook ini:
1. Tidak mengalirkan uang saya ke kas Yahudi. Jadi statusnya adalah saya tidak membeli jasa facebook. Karena uang saya tetap utuh selama menikmati jasa facebook.
2. Dalam fiqh prioritas karya yusuf Al-Qaradhawi, dikatakan bahwa
"DI ANTARA prioritas yang sebaiknya diterapkan dalam pekerjaan
manusia ialah prioritas terhadap perbuatan yang banyak
mendatangkan manfaat kepada orang lain. Sebesar manfaat yang
dirasakan oleh orang lain, sebesar itu pula keutamaan dan
pahalanya di sisi Allah SWT.
dalilnya adalah :
"Apakah (orang-orang) yang memberi minuman kepada
orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus masjid
al-Haram, kamu samakan dengan orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan
Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah, dan Allah tidak
memberikan petunjuk; kepada kaum yang zalim. Orang-orang
yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah
dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi
derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang
mendapat kemenangan." (at-Taubah: 19-20)
Berjuang di jalan Allah yang manfaatnya lebih dirasakan oleh
umat adalah lebih afdal di sisi Allah dan lebih besar
pahalanya daripada ibadah yang kita lakukan berkali-kali,
tetapi kemanfaatannya hanya untuk kita sendiri."
kemudian,
dalam beberapa hadits, ilmu pengetahuan dianggap lebih utama daripada ibadah, karena manfaat ibadah hanya kembali kepada pelakunya sedangkan manfaat ilmu pengetahuan adalah untuk manusia yang lebih luas. Di antara hadits itu adalah:
"Keutamaan ilmu pengelahuan itu ialah lebih aku cintai
daripada keutamaan ibadah, dan agamamu yang paling baik
adalah sifat wara'." (shahih oleh syarat Bukhari Muslim)
"Kelebihan orang yang berilmu atas orang yang beribadah
ialah bagaikan kelebihan bulan purnama atas seluruh
bintang gemintang." (Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam al-Hilyah dari Mu'adz)
"Kelebihan orang yang berilmu alas orang yang beribadah
ialah bagaikan kelebihan diriku atas orang yang paling
rendah di antara kamu." (Turmudzi berkata "Ini adalah hadits
hasan shahih gharib")
Kelebihan ilmu pengetahuan itu akan bertambah lagi apabila
orang yang berilmu itu mau mengajarkannya kepada orang lain.
Sebagai pelengkap hadits tersebut, ada baiknya kami sebutkan
juga hadits berikut ini:
"Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-Nya, serta
penghuni langit dan bumi, hingga semut yang ada pada
lubangnya, dan ikan hiu yang ada di lautan akan
membacakan shalawat atas orang yang mengajarkan kebaikan
kepada manusia." (Turmudzi berkata "Ini adalah hadits
hasan shahih gharib")
Dalam Shahih disebutkan,
"Orang yang paling baik di antara kamu ialah orang yang
belajar al-Qur'an dan mau mengajarkannya." (Diriwayatkan oleh Bukhari dari 'Utsman.)
Atas dasar itu, para fuqaha mengambil keputusan: "Sesungguhnya
orang yang hanya menyibukkan diri untuk beribadah saja tidak
dibenarkan mengambil zakat, berbeda dengan orang yang
menyibukkan diri untuk mempelajari ilmu pengetahuan. Karena
sesungguhnya tidak ada konsep kerahiban di dalam Islam, dan
orang yang menyibukkan dirinya dalam ibadah hanya untuk
kepentingan dirinya sendiri. Sedangkan orang yang menyibukkan
diri dalam mencari ilmu pengetahuan adalah untuk kemaslahatan
umat."
-------------
Nah, karena saya melihat potensi facebook sangat besar dalam penyebaran ilmu pengetahuan dan persatuan umat islam bahkan lebih penting daripada "ibadah menghindari produk yahudi" yang implikasinya hanya untuk diri sendiri. Maka saya lebih memilih untuk tetap menggunakan facebook ini.
Tapi tetap ukhti... suatu saat yahudi harus hancur dari segi apapun juga. ilmu adalah harta umat islam yang hilang. Kalau kita menemukannya, maka rebutlah. Karena kita lebih berhak dalam memanfaatkan ilmu pengetahuan dibanding bangsa lain. Oleh karena itu harus tetap ada semangat dalam diri untuk menyaingi yahudi dan mengalahkan mereka dengan potensi yang kita miliki. Semoga ukhti termasuk orang yang sabar membaca tulisan yang panjang-panjang seperti ini. hehe...
yah... posisi umat islam mirip penganten baru yang tinggal di rumah mertua... inginnya sih mandiri... kan malu pake barang orang, tapi mau gimana... suatu saat harus ada keputusan tidak bergantung lagi sama mertua. Selama kita masih ada semangat mandiri, insya Allah suatu saat. Suatu saat ukhti. Kita akan berdiri dengan modal dan kekuatan sendiri. Amin..
0 komentar:
Posting Komentar