Pages

Subscribe Twitter

Kamis, 17 September 2009

Itikaf.. enak dimana ya...?

Al-Qur’an surat Al-Baqarah 2 ayat 187: “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma’af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.”

As-Sunnah: Dari Aisyah ra: “Adalah nabi SAW melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan ALLAH SWT, lalu hal tersebut dilanjutkan oleh para istri beliau SAW setelah wafatnya.” (HR Bukhari, Fathul Bari’, Kitab I’tikaf, bab I’tikaf pada 10 hari terakhir & i’tikaf di masjid-masjid, hadits no. 2026)
Hari ini saya i'tikaf seperti biasa di hari-hari yang lalu. Sudah malam ke 27 saya lewati.. akankah saya mendapat kenikmatan malam lailatul qadar? malam yang lebih baik dari 1000 bulan. entahlah.. tapi saya selalu berdoa di tiap malam ramadhan. Berharap bahwa malam itulah malam lailatul qadar. Berharap, do'a saya terkabulkan di malam yang penuh rahmat itu. Saya berdoa.... agar dimudahkan mendapatkan pasangan hidup, tentu dimudahkan pula persiapa untuk menggapainya. Saya juga berdoa... agar dimudahkan mengerjakan Tugas Akhir. Semoga Allah memudahkan saya dapat lulus tahun depan. Entah kenapa, diri ini ingin cepat-cepat lulus dari bangku sekolah. Karena sudah ada beban dalam hati bahwa banyak hal yang ingin saya perbuat di masa-masa setelah lulus kuliah. Saya berdoa... agar dimudahkan untuk membeli rumah. Sebab, dengan begitu saya bisa membangun visi peradaban kecil saya. Membangun keluarga kecil tetapi menjadi batu bata kokoh demi peradaban islam yang lebih besar. Terakhir.. saya juga berdoa, agar Allah memudahkan saya bisa dapat beasisiwa S2 di Luar Negri, karena..... saya belum pernah naik pesawat hehe... (gak lah.. karena orangtua selalu mewanti-wanti agar pendidikan setidaknya lulus S2)

Dalam 8 hari terakhir ini saya cuman itikaf di dua tempat ganti-gantian. (Aneh ya?! harusnya kan itikaf tuh gak boleh keluar mesjid!) haha.. saya masih level mabit, bukan itikaf :). Tapi itung diitung.. pikir dipikir... sebenernya saya tuh udah itikaf mabit di beberapa mesjid di Bandung Parisj Van Java ini. Di Masjid salman ITB udah, kemudian masjid Daarut Tauhid, kemudian Masjid Habiburrahman, Masjid Al-Hikmah Telkom, apalagi ya..? Ah, udah segitu aja. Nah, di sini saya mau iseng ngebanding-bandingin masjid mana yang paling enak untuk dijadikan tempat untuk I'tikaf. Kita kasih saja nama Yahdi4 ya.. (niru acara di metro TV : Metro10 :D)

Peringkat keempat : Masjid DT

Masjid Daarut Tauhid letaknya ada di gegerkalong girang di daerah setiabudi. Kalau orang Jakarta suka berburu facatory Outlet ke Bandung pasti deh tahu yang namanya jalan setiabudi. Masjid itu terkenal dengan sosok spiritualnya yang sekarang sudah punya istri dua. AA' Gym.

Hawa Mesjid DT sangat sejuk sekali, karena dekat dengan lembang. selain itu, DT merupakan wilayah yang islami dilihat dari kegiatan masyarakat sekitar. Dakwah Aa' sangat diterima di sana. Banyak sekali pemuda berbaju koko hilir mudik dan akhwat berjilbab berceritera dimana-mana dengan teman-teman sebayanya. Ibu-ibu juga sudah pada pake kerudung dan jilbab. Suasanya sangat islami sekali. Banyak pesan-pesan islami tersebar dimana-mana. Kalau kategori lingkungan islami perkotaan DT juaranyalah. Tapi ternyata hal itu tidak seirama dengan kualitas i'tikafnya. Karena merupakan favorit bagi banyak orang, masjid DT cenderung penuh. Sehingga, pernah saya mendengar ceramah sampai harus keluar mesjid dan menonton lewat Infokus. Maklum, masjid DT itu begitu kecil, kalah luas dengan masjid lainnya. Tempat wudhunya juga sempit, begitu juga dengan toiletnya. Oleh karena itu,dengan sangat sedih saya harus meletakkanya ke urutan keempat.




Urutan ketiga : Mesjid Salman.

Mesjid Salman letaknya ada di jl. Ganesha Bandung. Kebanggaan para mahasiswa ITB. lokasi luar dan dalamnya luas. Penataan tamannya juga bagus. di sebelah timur ada sebuah gedung kayu yang dibagi-bagi menjadi kavling kecil untuk tempat operasi unit-unit kegiatan salman. Saya pernah jadi anggota salah satu unit kegiatan di sana. Kata teman saya, arsitekturnya pun khusus didesain oleh anak arsitektur ITB dan dihargai oleh mahasiswa arsitektur yang berkunjung ke sana. Tapi bagi saya, biasa-biasa saja. Haha dasar gak punya sense of art hehe...

Kalau iktikaf di salman pendaftaran buat mahasiswa dan umum tuh dibedain. biasanya harga mahasiswa 50% harga umum. Kalau umum 70 ribu untuk 9 atau 10 malam terakhir ramadhan termasuk biaya makan sahur dan buka puasa, maka mahasiswa yang mau itikaf hanya bayar 35ribu saja. Saya doakan agar orang yang mensubsidi biaya pendaftaran mahasiswa masuk surga punya istri sholeh, anak-anaknya juga sholeh, mertuanya juga, dan mati masuk surga amin....

Suasana dalem mesjid salman tuh, kalau malam sangatlah temaram (awalnya mau gunakan kosakata "remang-remang", tapi keburu disalib sama konotasi lokasi prostitusi "warung remang-remang"). Lampunya tidak teralalu terang, seperti ingin hemat listrik saja. Tetapi memang lampunya dipilih yang wattnya rendah. Kata orang, suasana kayak gitu justru yang bikin khusyuk. Bagi saya, suasana seperti itu sangat "khusyuk" untuk tidur. Faktanya, kalau saya iktikaf di sana bawaannya ingin tidur melulu.

Tempat wudhu di Masjid salman ada banyak. WC nya juga. Bersih pula. wajar, Masjid salman menggaji beberapa karyawan untuk menjaga kebersihan tempat wudhu, toilet, dan penitipan sepatu. Juga satpam.

Oleh karena itu, karena pertimbangan antar kekhusyuan beribadah dan fasilitas, saya menilai Masjid salman lebih baik dari DT dan meposisikannya di urutan ketiga.

Urutan Kedua : Masjid Al-Hikmah Telkom Bandung

Masjid Alhikmah Telkom baru saja berdiri beberapa tahun ini. Karena disubsidi telkom, maka fasilitasnya juga gak kalah sama mesjid-mesjid besar yang lainnya. Letaknya ada di Jl. Supratman. Karena letaknya di perempatan, kita bisa mengakses mesjid itu lewat jalan Katamso dan belok ke Jalan Muararajeun (Buat orang Bandung pasti tahu jalan-jalan ini). Jalan Muararajeun ini termasuk kawasan elit. Rumahnya bagus-bagus. Kalau hari ini saya punya uang 3 milyar, saya beli satu rumah mewah disana yang harganya 1 milyar. 2 Milyarnya lagi saya buang. Kenapa? karena saya barusan hanya bermimpi hahahaha....

Mesjid Telkom itu bak kecil-kecil cabe Rawit. DIbanding keempat mesjid yang saya bahas di sini, mesjid telkom tuh yang paling kecil luas wilayahnya. Tapi jangan under estimate dulu.. ketika dia disupport sama perusahaan nasional sebesar Telkom, maka akan lain lagi ceritanya. Masjid Al-Hikmah memiliki karpet tertebal dibanding mesjid-mesjid lainnya. Tentu yang tertipis adalah Mesjid salman -karena gak pake karpet sama sekali melainkan lantai kayu yang pel-able (baca : pel-leu-bel yang artinya bisa dipel kapan aja) Kalau masjid DT juga lantai kayu, tetapi di lantai bawahnya ada  yang pake karpet. Sehingga jamaah itikaf yang mabit di masjid Al-hikmah akan tertidur secara optimal dan cepat karena tebal, empuk dan hangatnya karpet disana. Teman saya saja tidur sangat pulas pagi ini selepas shalat shubuh di sana. Tentu.... waktu bangun tidurnya akan sangat lama karena kuatnya gaya gravitasi di dalam mesjid di banding di luar mesjid karena karpet tebalnya itu.... :D. Selain itu, masjid Al-hikmah Telkom memberikan sahur dan buka puasa dengan gratis tanpa dipungut biaya. Menunya asyik-asyik pula! Ada nasi kebuli, kemudian rolade kambing, kemudian nasi ayam dan sayur tahu. Semuanya gratis! air minum mineral tersedia sepanjang malam, Air Panas juga ada. Masalah perut disupport penuh lah pokoknya.

Makanya, dari plus minus yang telah saya sebutkan, saya meletakkan Mesjid Al-Hikmah di posisi kedua jawara Itikaf kita di ramadhan tahun ini.

Yang pertama : Masjid Habiburrahman
Ini nih jawara utama mesjid Itikaf kita tahun ini. setiap tahun yang mabit di sini jamaahnya selalu banyak. Apalagi malam 27 ramadhan. Bauh.. membludak sekali!

Masjid Habiburrahman letaknya ada di daerah Lapangun Udara Husein Sasranegara. Kalau dari utara, ambil jalan pajajaran sampai ketemu patung husein, kemudian masuk ke komplek pinggir landasan husein. Kalau beruntung kita bisa melihat pesawat landing dari jarak dekat. Kalau dari kopo, ambil jalan raya yang ke arah Cimahi, kemudian tembus ke jalan rajawali, nanti sampai ke patung Husein juga. Tempatnya terpencil, walaunpun mesjidnya megah. Maklum, Mesjid habiburrahman tidak bisa dilepas dari nama besar pendirinya yaitu mantan menristek dan juga mantan presiden Indonesia, Pak Habiebie.

Mesjidnya cuman satu lantai, tapi sangaaaaatt luaaaaasssss sekali.... karpetnya tebal, tetapi tidak setebal di mesjid Al-hikmah. Tempat wudhunya juga luas lebih luas dan deras dari ketiga mesjid lainnya. Wcnya juga banyak. tapi gak banyak-banyak amat hehe.. Wilayah serambinya juga luas. Dipake walimahan skala besar bisa kayaknya. Wilayah Parkirannya juga luas. Lebih luas dari ketiga mesjid lainnya. Pokoknya Masjid Habiburrahman serba sangat, sangaaat, dan sangaaaaat lah pokoknya! Sehingga gak aneh, banyak jamaah yang memilih untuk beritikaf disini. Karena lingkungannya yang terpencil sangat nyaman jauh dari hiruk pikuk perkotaan. fasilitasnya juga lengkap. Lampunya gak ada yang putus. Nyala semua. Kalau malam, seperti istana pari-peri di dongeng. Menyala-nyala! senandung Al-qur'an yang dibaca jamaah membuat Masjid Habiburrahman seperti sarang lebah yang berdzikir setiap saat... Subhanallah... !

Makanya, saya gak ragu untuk memberikan penghargaan setinggi-tingginya pada masjid Habiburrahman sebagai mesjid ternikmat untuk melaksanakan i'tikaf.

Nah, peniliaian orang beda-beda. Ini hanya penilaian saya pribadi saja. Mungkin punya anad berbeda. Saya juga belum mencoba itikaf di mesjid PUSDAI, kemudian mesjid istiqamah. Anda punya referensi? bagi-bagi dong disini.. siapa tahu ada yang mau nyoba ke mesjid yang anda rekomendasikan :)

NB : kalau mengenai imam shalat qiyamullail itu relatif. Tapi Ust. Abdul Aziz memang paling saya favoritkan. Beliau seperti membaca Qur'an dalam tidur. Leumpeng tapi nikmat! Ahayyyyy....!


2 komentar:

neng_nong mengatakan...

siip.. bener kang, habiburrahman tempat paling pas buat itikaf. tapi juara 2 nya DT deh.. hehehe

tapi lagi... di habib suka g kuat berdirinya, mantappp buat ustadz Abdul Aziz Abdul Ra'uf al Hafidz...

Anonim mengatakan...

kangennya dengan mesjid habiburrahman....

Posting Komentar